Thursday, August 28, 2014

Kasih Seorang Ayah

"Badanmu hangat, Nak."

Ayah menatapku penuh kasih saat aku tiba-tiba bergelayut manja sembari merebahkan kepalaku di pundaknya.

"Iya, Ayah.... aku demam."

"Minum obat, Nak! Kamu istitahat ya....Ayah sudah kuat jalan kok..."

Aku hanya mengangguk dan melepas pelukan di leher ayah, punggung ayah pun kuusap beberapa saat sebelum aku meninggalkannya untuk istirahat di kamar.

Pagi ini, aku tak dapat menemani ayah dengan obrolan hangat antara anak dan ayah. Namun, aku tak begitu khawatir meninggalkannya seorang diri di kamar karena kuamati ayah sudah mulai kuat berdiri dan berjalan. Teh hangat dan beberapa keping kue kacang rock buatan toko kue adikku menemani pagi
yang lumayan dingin.

Bahagia melihat senyum ayah di pagi ini untukku.... demam janganlah berlama-lama bersarang di tubuhku karena kuingin menikmati hari-hari bahagia bersama senyuman ayah yang penuh akan limpahan kasih.

No comments:

Post a Comment