Tuesday, August 26, 2014

Love U Ayah

"Kapan kita pulang, Nak?....Saya sudah bosan."

Pertanyaan itu berulangkali dilontarkan ayah kepada kami-aku, kakak perempuan dan ibuku. Pancaran matanya tampak sendu dan seolah menerawang ke suatu tempat.

"Ayah mau pulang kemana? tanyaku dengan perlahan sembari membelai punggung sosok tua yang sangat berarti bagi keluargaku. "Ini rumah ayah," lanjutku.

"Ke...ke.. Surabaya..."

Aku mendengar cerita ayah dengan sabar. Beberapa ceritanya tak lagi sesuai dengan kenyataan. Ingatan ayah dari hari ke hari semakin menurun. Dia kerap tak ingat rumah yang ditempatinya adalah tempat tinggalnya bersama keluarga dalam puluhan tahun.

Ayah bukan lagi sosok lelaki tegas yang membuat kami selalu patuh dan hormat padanya. Ayah kini menjadi sosok anak lelaki yang harus dihadapi dengan sabar dan penuh perhatian. Bak anak lelaki yang baru belajar berjalan, makan dan bercerita dengan berbagai imajinasi yang dimilikinya. Namun, apapun itu ayah tetaplah pemimpin keluarga yang telah banyak mengajarkan pada kami prinsip yang baik sebagai pedoman hidup. Perubahan fisik karena usia dan penyakit tak akan mampu memudarkan cinta kami padanya..... We always love u ayah...

No comments:

Post a Comment