Tuesday, February 3, 2015

Rindu

Seandainya dirimu masih 'nyata', mungkin namaku masuk dalam daftar blokir pertemanan denganmu di dunia maya.

Masih teringat kata-katamu saat itu: "Kudelete namamu kalau jualan di dindingku!" Kutahu posting bakulan sering mengganggu kenyamanan seseorang yang berselancar di dunia maya terutama yang berkaitan dengan 'mata dan kantong' (tak ada penjelasan detail). Tetapi alasanmu (melarang) yang sebenarnya apa? Setahuku, dirimu hobi berbelanja. Setahuku, dirimu royal membelanjakan penghasilanmu untuk membahagiakan orang-orang terkasih. Seharusnya dengan bakulan yang hilir mudik di dindingmu dapat memudahkanmu berbelanja. Tak harus meninggalkan pekerjaan menulis yang sangat kau cintai. Ah... andai dirimu 'nyata' kuingin menggodamu dengan bakulanku. Tapi, apa aku seberani itu? Entahlah, yang pasti kurindu 'omelanmu', nasihatmu, supportmu dan masih banyak yang lainnya...

Dari dunia nyata ini, kumohon jangan delete namaku karena aku sangat mengasihimu. Kuakui, bakulan adalah 'mainan baru', namun itu tak berarti aku tak merindukan 'rutinitas' yang dulu kau ajarkan padaku. Aku sangat merindukan suasana itu, dimana dirimu selalu menunggu 'ceritaku' dengan sangat sabar.



Menjelang 100 hari dirimu berada di alam yang berbeda denganku...dan pada malam ini, seolah sosokmu menggerakkan jemari ini menari menulis dengan jujur. Yah... jujur aku sangat merindukanmu lebih dari yang kau kira.... miss u so much my teacher #Asdar_Muis#. Teriring doa untukmu, bahagia di pelukan Ilahi, aamiin.

(Jogja, 1 Februari 2015)

No comments:

Post a Comment