Saturday, December 7, 2013

Hidup Harus Terus Berjalan


'Hidup harus terus berjalan'. Sebaris kalimat yang selalu terngiang di telinga dan terekam di otakku, sepekan terakhir ini.

"Keripik talas, Bu...dicoba enak lho," ujar teman kuliah mengalihkan perhatianku dari layar laptop. Aku hanya mengangguk tanpa selera mencoba keripik yang berkemas tak menarik.

"Rasanya luar biasa lho, Bu. Dibumbui dengan cinta dan ketulusan."

Keningku membentuk garis tiga menanggapi kalimat hiperbola temanku.
 
"Betul, Bu. Setiap selesai salat subuh saya bertemu dengan ibu penjual keripik yang sudah sepuh."
 
Cerita pun berlanjut tentang  kegigihan sang penjual sekaligus pembuat keripik. Tak ada tujuan lain selain menjadi orang yang berguna dan berarti dalam kehidupan ini. Dia tak berharap untung yang banyak, cukup untuk membeli beras sekilo setiap hari sangatlah membuatnya bersyukur.
 
Aku terhenyak dengan perasaan aneh yang kurasa.Malu teramat sangat bila bercermin pada kisah sang penjual keripik. "Sudahkah aku berbuat sesuatu untuk menjadi bernilai bagi kehidupan?" atau " Sudah tuluskah aku menjalani hidup ini sebagai bentuk syukur atas segala nikmat Ilahi?"
 
Aku mengambil sebungkus keripik dan menikmatinya dengan penuh rasa. 'Bumbu' ketulusan kasih dan cinta begitu nikmat mengalir ke lubuk hatiku. Dan, aku pun tahu makna dari 'hidup harus terus berjalan'. Hidup adalah totalitas dan tanggungjawab.
 

(Jogja, 7-12-2013)

No comments:

Post a Comment