Sunday, December 22, 2013

Mama

Pagi ini aku kangen masakan ibuku. Masakan penuh cinta dan kasih yang tulus. Aku juga kangen 'cerewet' ala ibuku yang kerap membuatku geli bahkan tak jarang kesal. "Ups.....maaf, Ma...."

Hidup bersama ibu membuatku nyaman, bahkan terkesan aku dan keluarga kecilku menambah bebannya di usia yang sepuh. Saat jauh dari keluarga, aku percaya ibuku akan merawat anak-anak dan suami dengan tulus. Walau, sering ibuku tak lagi memiliki kesabaran menghadapi tingkah anak-anak yang 'super duper jahil'.

"Mama punya anak tujuh tapi tak pernah serepot merawat dua anakmu.... " - lapor ibuku melalui telepon. Aku sungguh merasa gagal sebagai seorang ibu saat itu karena tidak mampu menangani anak sendiri. Anak yang menjadi tanggungjawabku. Seharusnya, aku tidak lagi membebani ibuku dalam memberi perhatian, pengarahan dan kehangatan pada anak-anak. Tapi, lagi-lagi aku egois. "Maafkan aku, Ma...."

Duh.....tak akan habis rasa bersalah kutuliskan bila coretan ini kuteruskan. Jadi sebaiknya kuhentikan dengan ungkapan kasih buat ibuku tercinta:

"Selamat hari ibu, Ma..... Terima kasih atas semua kasihmu. Cintamu membuatku bangga memilikimu.....Love you forever Mom...."

(Jogja, 22-12-2013)

No comments:

Post a Comment